Sabtu, 09 September 2017

Kebudayaan Di Lombok



Budaya Pulau Lombok


1.  Budaya Male’an Sampi


Mele’an Sampi ialah budaya pulau Lombok yang merupakan budaya tradisional masyarakat Lombok seperti balapan sapi. Antraksi tersebut biasanya di selengarakan setelah panen dan menjelang waktu tanam padi berikutnya. hal itu merupakan apresiasi dan rasa syukur para petani terhadap kesuksesan panen mereka, Male`an Sampi di laksanakna di lapangan  tanah sawah yang datar dan panjangnya sekitar 100 meter dalam keadan tanahnya terbenam air. Kegiatan male’an sampi selalu di gemari  oleh petani dan seluruh peternak sapi di pulau lombok. Biasanya para petani dan peternak inilah yang menjadi penyelengara Male`an sampi tersebut. Di permainan ini semua penonton khususnya turis dapat ikut serta sebagai pengendali (pemale) dalam parade male’an sampi ini.

2.   Budaya Gendang Beleq

Gendang Beleq khas Lombok

Gendang Beleq ialah salah satu diantara beragam seni budaya pulau lombok yang masih tradisional dalam bentuk seni kreatif yang memadukan musik dengan tari tradisional yang menggunakan sarana – alat musik pentatonic tradisional Lombok yang berupa gendang besar dengan seperangkat alat musik pukul. Gendang Beleq pada awalnya merupakan suatu jenis ritual yang di gunakan untuk mengantar semua prajurit yang akan pergi ke medan perang. Sekarang beralih fungsi, yaitu Gendang Beleq di tampilkan pada saat menyambut para tamu sebagai kelengkapan pada upacara atau acara-acara budaya adat sasak.
3.  Budaya Pawai Ogoh-Ogoh


Upacara Pawai Ogoh-Ogoh dilaksanakan pada Tilem sasih kesanga sehari sebelum pelaksanaan hari raya Nyepi. Di kabupaten Lombok Barat dan Kota Mataram Upacara Tawur kasanga dirangkaikan dengan pawai ogoh-ogoh. Ogoh-Ogoh merupakan kreativitas umat Hindu yang berada di Bali dan Lombok untuk memvisualisasikan Bhuta Kala. Personifikasi Bhuta kala tersebut dimaksudkan guna memantapkan keyakinan dan meningkatkan konsentrasi pada melaksanakan Upacara Tawur Kesanga yang merupakan satu diantara bentuk Bhuta Yadya.
Pawai ogoh – ogoh mengambarkan adanya beranekaragam Bhuta Kala dari berbagai penjuru arah mata angin ketempat pelaksanaan Upacara Tawur Kesanga guna menerima lelabahan / persembahan. Sesudah Bhuta Kala ini mendapatkan lelebahan/ persembahan merekapun di kembalikan ke posisisnya masing-masing untuk selanjutnya di pralina/ lebur dengan menggunakan kekuatan Agni / Api. Dengan demikian di harapkan segala Bhuta Kala itu tak lagi menggangu kehidupan manusia.
4.  Budaya Presean
Tradisi presean khas Lombok

Presean adalah salah satu tradisi yang berkembang di pulau Lombok yang menontonkan pertarungan diantara dua petarung, yang saling menyerang sampai salah satu diantara para petarung tersebut meneteskan darah dari bagian tubuhnya dan di nyatakan kalah. Presean bertarung dengan menggunakan senjata seperti tongkat rotan dan menggunakan prisai dari kulit binatang. Dan pada saat pertarungan di laksanakan, akan diiringi oleh suara musik gambelan.

Ayo tahu lebih banyak tentang budaya pulau Lombok yang lainnya dengan mengunjungi langsung pulau ini sambil berwisata yang menyenangkan dan tak terlupakan.

0 komentar:

Posting Komentar