Budaya Pulau Lombok
1. Budaya Male’an Sampi
Mele’an Sampi ialah budaya pulau Lombok
yang merupakan budaya tradisional masyarakat Lombok seperti balapan
sapi. Antraksi tersebut biasanya di selengarakan setelah panen dan
menjelang waktu tanam padi berikutnya. hal itu merupakan apresiasi dan
rasa syukur para petani terhadap kesuksesan panen mereka, Male`an Sampi
di laksanakna di lapangan tanah sawah yang datar dan panjangnya sekitar
100 meter dalam keadan tanahnya terbenam air. Kegiatan male’an sampi
selalu di gemari oleh petani dan seluruh peternak sapi di pulau lombok.
Biasanya para petani dan peternak inilah yang menjadi penyelengara
Male`an sampi tersebut. Di permainan ini semua penonton khususnya turis
dapat ikut serta sebagai pengendali (pemale) dalam parade male’an sampi
ini.
2. Budaya Gendang Beleq
Gendang Beleq ialah salah satu diantara beragam seni budaya pulau lombok yang
masih tradisional dalam bentuk seni kreatif yang memadukan musik dengan
tari tradisional yang menggunakan sarana – alat musik pentatonic
tradisional Lombok yang berupa gendang besar dengan seperangkat alat
musik pukul. Gendang Beleq pada awalnya merupakan suatu jenis
ritual yang di gunakan untuk mengantar semua prajurit yang akan pergi ke
medan perang. Sekarang beralih fungsi, yaitu Gendang Beleq di tampilkan
pada saat menyambut para tamu sebagai kelengkapan pada upacara atau
acara-acara budaya adat sasak.
3. Budaya Pawai Ogoh-Ogoh
Upacara Pawai Ogoh-Ogoh dilaksanakan
pada Tilem sasih kesanga sehari sebelum pelaksanaan hari raya Nyepi. Di
kabupaten Lombok Barat dan Kota Mataram Upacara Tawur kasanga
dirangkaikan dengan pawai ogoh-ogoh. Ogoh-Ogoh merupakan kreativitas
umat Hindu yang berada di Bali dan Lombok untuk memvisualisasikan Bhuta
Kala. Personifikasi Bhuta kala tersebut dimaksudkan guna memantapkan
keyakinan dan meningkatkan konsentrasi pada melaksanakan Upacara Tawur
Kesanga yang merupakan satu diantara bentuk Bhuta Yadya.
Pawai ogoh – ogoh mengambarkan adanya
beranekaragam Bhuta Kala dari berbagai penjuru arah mata angin ketempat
pelaksanaan Upacara Tawur Kesanga guna menerima lelabahan / persembahan.
Sesudah Bhuta Kala ini mendapatkan lelebahan/ persembahan merekapun di
kembalikan ke posisisnya masing-masing untuk selanjutnya di pralina/
lebur dengan menggunakan kekuatan Agni / Api. Dengan demikian di
harapkan segala Bhuta Kala itu tak lagi menggangu kehidupan manusia.
4. Budaya Presean
Presean adalah salah satu
tradisi yang berkembang di pulau Lombok yang menontonkan pertarungan
diantara dua petarung, yang saling menyerang sampai salah satu diantara
para petarung tersebut meneteskan darah dari bagian tubuhnya dan di
nyatakan kalah. Presean bertarung dengan menggunakan senjata seperti
tongkat rotan dan menggunakan prisai dari kulit binatang. Dan pada saat
pertarungan di laksanakan, akan diiringi oleh suara musik gambelan.
Ayo tahu lebih banyak tentang budaya pulau Lombok yang lainnya dengan mengunjungi langsung pulau ini sambil berwisata yang menyenangkan dan tak terlupakan.
0 komentar:
Posting Komentar